Menggembar - gemborkan pemain terbaik di planet ini adalah tugas yang hampir mustahil mengingat bentuk saat ini sedang ditampilkan oleh sejumlah pemain generasi berikutnya.
Erling Haaland telah mengolok-olok Liga Premier pada pelayaran perdananya di tanah Inggris sementara Kylian Mbappé terus mendominasi untuk klub dan negara.
Namun, terlepas dari upaya meraka, kesuksesan Lionel Messi yang berkelanjutan dan tanpa henti membuat namanya tetap dalam bingakai di usia 35 tahun.
Kami mendasarkan daftar kami pada berbagai faktor
Kami telah mempertimbangkan untuk jangka pendek, tetapi musim 2022 sampai 2023 yang kuat atau lemah bukanlah pemecah kesepakatan utama, dalam kasus sehingga pemain dengan sejarah panjang penampilan luar biasa tidak dihalangin saat tanda.
Untuk membangkitan selerah anda lebih jauh, untuk menujukkan kekuatan dari 10 besar, raksasa kreatif Manchester United Bruno Fernades, superstar Liverpool Mohamed Salah dan trio shots muda Jude Bellingham, Pedri dan Gavi semuanya gagal, serta raksasa pertahanan David Alaba dan Virgil van.
1. Lionel Messi (PSG)
Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, kami dengan tulus harus mempertimbangkan pemilihan No.1
Kami tetapi dalam semangat VAR, kami tidak menemukan alasan yang jelas dan jelas untuk mengesampingkan Messi dari puncak.
Tidak dapat disangkal bahwa Messi telah berevolusi, dia telah kehilangan sebagian kecil dari kecepatannya yang luar biasa tetapi kecerdasan dan manipulasi sepak bolanya berarti kendalinya atas hasil pertandingan tetap kuat seperti sebelumnya.
Dia bukan anjing terrier yang serba bisa, dia tidak akan ikut campur dengan terlalu banyak pekerjaan kotor, tetapi menghitungnya melawan dia berarti melewatkan intinya sepenuhnya.
Dia duduk dengan nyaman dalam angka ganda untuk gol dan assist untuk PSG sejauh saat ini, bahkan dengan Mbappe dan Neymar mengendus di sekitar area yang sama, dan tetap menjadi pemenang pertadingan di kesempatan terbesar.
Waktu Messi di puncak akan segera berakhir, sangat mungkin segera, tetapi untuk saat ini, kami tidak dapat menemukan pembenaran untuk menjatuhkan pemain dengan bakat seperti itu, pengaruh dan pengaruh seperti itu, dengan kesuksesan baru-baru ini dan bahan bakar yang tersisa di tangki, pesulap berkuasa.
2. Kylian Mbappé (PSG)
Mbappé adalah megabintang yang dibentuk oleh wadah Piala Dunia, ini adalah cara kuno untuk mencapai kehebatan mengingat keunggulan Liga Champions dan Liga Premier, tetapi kepahlawanan internasional Mbappé membuktikan kemampuan dan mentalitasnya tanpa keraguan.
Seperti Neymar, seperti banyak sebelumnya, dia telah membuat olok-olok Ligue 1 tetapi penampilannya di panggung global untuk klub dan negara menempatkannya di depan.
Hat-trick terakhirnya di Piala Dunia akan turun sebagai barang legenda - penampilan hebat dari pemain hebat.
Mbappé sering digambarkan sebagai karakter sinetron yang dramatis dalam psikodrama yang terus berkembang antara PSG dan Real Madrid, sebagian besar pikirannya tertuju pada politik di luar lapangan, tetapi karakter yang dia tunjukkan sepanjang Piala Dunia, mentalitas dan tekad bajanya untuk menyeret timnya menendang dan berteriak ke piala telah mengangkatnya ke tingkat yang lebih tinggi di tangga.
Dia adalh salah satu pesapakbola tercepat yang pernah kami lihat di lapangan, jangkau tembakan yang tiada duanya.
Dia bisa menendang bola saat berlari atau dengan kekuatan luar biasa dari awal karir dia biasa melakukan tembakan halus ke sudut dan mengebor bola tinggi dan naik ke atas tiang jaring, jika Mbappe mengusai bola du area anda, anda tidak tidak aman.
3. Kevin De Bruyne (Man City)
Kevin De Bruyne mengalami musim yang relatif buruk, dan masih menciptakan 18 gol di semua kompetisi hingga Maret.
Wajar untuk mengatakan pemain Belgia itu tidak mendominasi layar kita seperti yang dia lakukan di masa lalu, tetapi seperti Haaland, dia telah membuat pencapaian luar biasa yang tampak biasa saja.
Ini seharusnya tidak mengurangi kemampuan teknis De Bruyne, dia bisa menjadi pengumpan bola terhebat dalam sejarah Liga Premier, sementara visi dan kegemarannya untuk umpan yang membelah pertahanan digabungkan dengan keefektifan yang menakutkan di beberapa kesempatan.
4. Karim Benzema (Real Madrid)
Sangat menggoda untuk mengatakan bahwa Karim Benzema mengalami musim panas terbaik di India, tetapi pada kenyataannya, dia hanya melakukan apa yang selalu dia lakukan, memimpin barisan, mencetak gol, memenangkan trofi, mengulang.
Semua yang telah dicapai Real Madrid dalam 14 tahun terakhir telah dicapai di bawah pengawasan Benzema.
Dia tidak selalu diperlakukan dengan hormat, Real Madrid telah mencoba menggantikannya dengan banyak striker selama dekade terakhir, tetapi tidak ada yang mampu mengisi peran No.9 seperti dia.
5. Erling Haaland (Man City)
embangun poin tentang paparan berlebihan di Liga Premier yang sering mengakibatkan pemain dinilai lebih keras, kami persembahkan untuk Anda Erling Haaland.
Pada minggu tertentu, Anda dapat mencari Haaland dan menemukan pakar yang mengklaim dia dapat melakukan lebih banyak atau tidak digunakan dengan benar.
Sederhananya, Haaland telah menormalkan yang tidak normal. Bisa dibilang satu-satunya kelemahan Haaland di 2022/23 adalah menetapkan standar yang sangat tinggi sejak awal.
Antara awal musim dan akhir 2022, Haaland mencetak 22 gol hanya dalam 15 pertandingan Liga Premier. Untuk konteksnya, total itu akan memenangkan Sepatu Emas dalam tujuh musim Liga Premier.
Fisiknya tidak tertandingi, kemampuan penyelesaiannya – termasuk improvisasi, penyelesaian naluriah dengan cara apa pun yang diperlukan – luar biasa dan dia menawarkan perubahan kecepatan yang hanya bisa ditandingi oleh beberapa orang di Liga Premier.
Bagian terbaik, Kami kemungkinan besar belum melihat Haaland di puncak absolutnya. Beberapa tahun ke depan harus eksplosif.
# Ikutin Terus Berita Update Tentang Sport 72 Dan Olahraga, Sepak Bola permain Tebaik 2023
Comments